"Saya sering ketemu dia saat saat salat Jumat. Kebetulan kami salat Jumat di tempat yang sama," tutur Wisnu kepada detikcom, Jumat (13/2/2014).
Wisnu bercerita, pada saat peristiwa itu terjadi dia sedang berlatih gamelan. Usai latihan, mahasiswa S2 kedokteran University of North Carolina at Chapel Hill itu mendapatkan emergency alert dari kampus yang memperingatkan telah terjadi pembunuhan di kawasan sekitar kampus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Β
Daerah tempat Wisnu tinggal adalah di selatan kampus. Sementara peristiwa penembakan itu terjadi di sebelah timur laut kampus. Jarak di antara keduanya tidak terlalu jauh.
Wisnu baru terperanjat setelah menyaksikan berita. Pasalnya, dia mengenal nama dan wajah salah satu korban. βPas tahu itu saya langsung lemas,β aku Wisnu.
Wisnu bukan satu-satunya mahasiswa Indonesia yang tinggal di daerah tersebut. Karena itu dia langsung berkomunikasi dengan mahasiwa Indonesia lainnya untuk memastikan kondisi mereka. Syukurlah, mereka semua aman.
Meski pelaku menyasar warga muslim, namun sebagai seorang muslim Wisnu mengaku tidak khawatir akan keselamatannya. Pasalnya, tak lama setelah peristiwa itu terjadi, aktivitas masyarakat sekitar kembali normal seperti biasa.
"Khawatir sih tidak. Saya hanya sedih karena bagaimanapun kami sebagai sesama muslim. Selain itu saya juga mengenal orangnya meskipun tidak dekat," kata Wisnu.
(try/try)