PLN yang diwakili oleh General Manager PT PLN Distribusi Jakarta Raya-Tangerang Haryanto WS mendatangi Ahok ke kantornya di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Kamis (12/2/2015). Pemprov DKI dan PLN pun sepakat membangun posko bersama untuk koordinasi.
"Pemprov dan PLN kami memutuskan akan membuat posko bersama. Kita intinya menghadapi hujan banjir tahun awal 2016. Kita harapkan nggak ada lagi gardu yang ditutup karena terendam, itu targetnya," ujar Ahok usai pertemuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ada, kita mah baik-baik kok, teman BBM," kata Ahok sambil tersenyum.
Sementara itu Haryanto menyatakan pihaknya akan bekerja secepat mungkin untuk mengeksekusi hasil dari pertemuan dengan Ahok. PLN akan memisahkan jalur antara pompa air waduk dengan jaringan ke listrik di rumah warga. Selain itu, PLN juga akan meninggikan gardu-gardu listrik agar terbebas dari banjir.
"Jadi ya prioritas kita akan kejar dalam waktu 3 bulan ke depan," tutur Haryanto dalam kesempatan yang sama.
Ia pun menjamin pompa air waduk tidak akan mati lagi setelah jalur listrik mereka pisahkan. "Kecuali dari sumbernya (PLTU) mati semuanya," tukasnya.
Seperti diketahui, pompa air di Waduk Pluit tidak berfungsi selama beberapa jam pada Senin (9/2). Akibatnya air dari waduk meluap dan menggenangi sejumlah titik, termasuk di Istana Merdeka. Bahkan Ahok sempat mengklaim ada sabotase oleh PLN dalam permasalahan ini.
(ear/mok)