Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut, Sabrina menyatakan, sejak tahun 2013 Sumut mengakomodir permintaan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) untuk menyediakan tempat tinggal bagi anak-anak pengungsi dan pencari suaka. Lokasinya berada di Stabat, Kabupaten Langkat.
"Pemprov Sumut mengubah Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan di Stabat untuk dijadikan tempat tinggal bagi pengungsi anak-anak," kata Sabrina dalam pertemuan dengan Representative UNHCR di Indonesia, Thomas Vargas di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Kamis (12/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan yang sama, Thomas Vargas menyatakan, dari sekitar 11 ribu pengungsi dan pencari suaka yang ada di Indonesia, sebanyak 1.800 di antaranya ditampung di Sumut. Dia menyampaikan apresiasi atas dukungan yang disampaikan Sumut dalam penangananan masalah pengungsian ini.
"Sumatera Utara adalah contoh sempurna yang berkenan menampung orang tertindas di negaranya, dan kami berjanji akan terus cari solusi untuk mencari negara tempat terakhir (bagi pengungsi-red)," kata Vargas.
Vargas menjelaskan, terdapat sedikitnya 46 juta pengungsi di dunia yang kini menjadi urusan UNHCR. Selain Indonesia, Thailand juga menampung pengungsi dengan jumlah lebih dari 100 ribu orang, Malaysia pun menampung lebih dari 100 ribu pengungsi, dan Bangladesh sekitar 200 ribu orang pengungsi dan pencari suaka.
(rul/try)