"Sebenarnya lebih tahu orang Indonesia ketimbang saya di sana. Karena sama sekali nggak bisa kita korek soal itu dengan pemerintah Irak. Irak selalu katakan itu persoalan individu jangan hubungkan dengan negara," kata Safzen usai bertemu Wapres Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakpus, Kamis (12/2/2015).
Ia mengatakan ada sekitar 1.000 WNI yang menetap di Irak. Namun kedubes tak memiliki data jumlah WNI yang terlibat kelompok ISIS di Irak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kebanyakan informasi soal WNI yang terlibat ISIS didapatkan dari Indonesia seperti informasi dari Kapolri, media-media online atau media dan jaringan sosial di Irak. Namun, tak pernah ada data dari pemerintah (Irak).
"kami mendengarnya dari Kapolri bahwa sudah ada sekian yang berangkat, sekian sudah pulang. Kami juga suka melihat di media mereka sendiri yang mengatakan kami telah ini dan ada kemarin Abu Jandal. Kami juga sama dengan teman-teman di sini lihatnya dari media sosial mereka yang aktif memberitakan. Tapi dengan pemerintah Irak tidak sama sekali," sambungnya.
Terakhir, akhir Desember 2014 Subdit Jatanras Polda Metro Jaya mengamankan 6 orang terduga ISIS di bandara Soekarno Hatta. Mereka tertangkap karena menggunakan dokumen palsu saat akan berangkat ke Suriah menggunakan Qatar Airlines 959.
(bil/mok)