Perguruan tinggi tertua dan paling besar di Uganda, Makerere, mengadakan penyelidikan terkait tuduhan pemberian gelar palsu kepada mahasiswa-mahasiswa yang tidak lulus ujian.
Perkara ini muncul setelah bulan lalu terdapat 12.000 mahasiswa yang menamatkan perguruan tinggi tersebut, namun sedikitnya 600 orang diduga tidak memenuhi syarat minimum kelulusan.
Pembantu rektor Ernest Okello Ogwang mengatakan kepada BBC bahwa mungkin ada usaha sengaja untuk mengubah hasil ujian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan penyelidikan resmi ini diharapkan akan ada berbagai perubahan menuju perbaikan.
"Ini adalah masalah buruk sekali. Yang kedua, bagus sekali persoalan muncul sekarang. Yang ketiga, siapa yang menguaknya," kata Direktur Penelitian Sosial di Makerere, Profesor Mahmood Mamdani.
Ia mengatakan orang yang mengungkap adanya dugaan pemberian gelar palsu itu adalah pembantu rektor bidang akademik.
"Ini adalah pertanda yang bagus sebab hal ini menunjukkan bahwa lembaga pendidikan ini, atau setidaknya sebagian orang di lembaga ini, mempunyai agenda reformasi."