"Nggak ada itu," kata Andi saat ditanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (12/2/2015).
Andi memperkuat pernyataannya itu dengan mengatakan dirinya telah bertemu dengan politisi PDIP yang menjabat sebagai Meknko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani dan Aria Bima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isu perang dingin antara Istana Presiden dengan pihak PDIP yang dipresentasikan sebagai Kediaman Ketum PDI Megawati Soekarnoputri di Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat, santer terdengar. Bahkan disebut perang dingin ini berawal dari acara penting di PDIP.
"Misalnya ulang tahun Ibu Mega pada 23 Januari di Teuku Umar, Rini Soemarno dan Andi Widjajanto nggak datang. Kemudian pada acara doa keluarga untuk Almarhum Taufiq Kiemas pada 31 Desember 2014 mereka nggak ada," tutur Sekretaris Fraksi PDIP di DPR Bambang Wuryanto, saat dihubungi, Kamis (12/2).
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto dan Menteri BUMN Rini Soemarno adalah dua dari anggota 'trio singa' kabinet Jokowi yang disorot Bambang. Mereka berdua dinilai telah 'hilang kontak' dengan Megawati dengan melewatkan acara-acara itu.
"Tiap orang kan punya persepsi masing-masing (soal perang dingin Istana vs Teuku Umar). Tapi ketika acara-acara yang disebut penting, dua orang ini nggak ada," kata Bambang
Padahal, Rini dan Andi sebelumnya dikenal dekat dengan PDIP. Kini kedekatan itu seolah merenggang. Di tengah situasi dinginnya hubungan Istana dengan Teuku Umar, Megawati-pun juga tak berkomentar, maka muncul asumsi dari kader-kader PDIP bahwa mereka ini pengkhianat.
"Misalnya Effendi Simbolon yang melihat mereka sebagai pengkhianat," tutur Bambang.
(jor/van)