Taryanto menemukan benda tersebut di Sungai Layangan, Selasa (10/2) lalu. Saat itu, ia menambang pasir. Di kedalaman 2 meter, cangkulnya menyentuh benda keras.
"Saya kira kayu, mau saya buat kayu bakar. Panjangnya 2 meter. Setelah saya bersihkan, ternyata tulang," kata Taryanto di rumahnya, Kamis (12/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sempat heboh, pas dibawa, (Taryanto) teriak-teriak menemukan fosil hewan raksasa," kata Warsono (52), tokoh masyarakat setempat.
Informasi menyebar ke mana-mana. Tim Pendataan Benda Cagar Budaya Pekalongan, Zaenal Mutaqin, mendatangi rumah Taryanto hari ini. Berdasarkan penelahaan, tulang tersebut merupakan rahang gajah berumur puluhan ribu tahun.
"Tulang ini masih dalam proses pembentukan fosil," katanya.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Pekalongan, Edi Keling, berharap pihak pemerintah berpartisipasi aktif melindungi benda bersejarah. "Terutama benda purbakala yang mempunyai nilai sejarah," Katanya.
Saat ini, rahang hewan tersebut disimpan di rumah warga. Pihak terkait masih melakukan koordinasi.
(try/try)