Pengangkatan Tedjo Edhy Sebagai Menko Disebut tanpa Restu Mega dan KIH

Pengangkatan Tedjo Edhy Sebagai Menko Disebut tanpa Restu Mega dan KIH

- detikNews
Kamis, 12 Feb 2015 10:55 WIB
Jakarta - Sejumlah manuver Istana Negara dikabarkan membuat gerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan barisan Koalisi Indonesia Hebat. Hubungan antara Presiden Joko Widodo dengan politisi PDIP pun disebut merenggang.

Salah satu manuver Istana yang bikin gerah itu Teuku Umar - merujuk pada kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di jalan Teuku Umar - adalah pengangkatan Tedjo Edhy Purdijatno sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.

"Skenario Teuku Umar, Menko Polhukam itu Ryamizard Ryacudu," kata sumber detikcom yang mantan anggota Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla, Rabu (11/2/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Menteri Tedjo, pengangkatan Luhut Binsar Panjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan juga tanpa restu Ketua Umum PDIP Megawati dan Koalisi Indonesia Hebat.

Soal skenario itu pernah disebut oleh mantan penasihat Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla, AM Hendropriyono. Menurut Hendro pemilihan Luhut Panjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan berlawanan dengan dengan parpol-parpol pendukung Jokowi.

Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya tak pernah 'gerah' dengan manuver Istana. "Kami tidak pernah gerah. Kami percaya sepenuhnya pada kebijakan Pak Jokowi," kata Hasto melalui pesan pendek kepada detikcom, Rabu (11/2/2015).

(erd/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads