Penembakan 3 Mahasiswa Muslim di AS, Polisi Duga Ada Motif Kebencian Agama

Penembakan 3 Mahasiswa Muslim di AS, Polisi Duga Ada Motif Kebencian Agama

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 12 Feb 2015 10:13 WIB
Pelaku penembakan, Craig Stephen Hicks (Reuters)
North Carolina -

Kepolisian Amerika Serikat masih menyelidiki motif sebenarnya di balik penembakan tiga mahasiswa muslim di Chapel Hill, North Carolina. Meskipun pemicunya sengketa parkir, polisi menduga ada motif kebencian di balik insiden ini.

Craig Stephen Hicks (46) dijerat tiga dakwaan pembunuhan, setelah menyerahkan diri kepada polisi pada Selasa (10/2) waktu setempat. Penembakan terjadi di Chapel Hill, yang berjarak 3 km dari kampus University of North Carolina, yang merupakan kampus ketiga korban.

Seperti dilansir AFP, Kamis (12/2/2015), kepolisian setempat memfokuskan penyelidikan pada sengketa soal tempat parkir antara Hicks dengan ketiga korban yang merupakan tetangganya. Namun demikian polisi menyatakan, mereka tidak mengesampingkan dugaan adanya kebencian terhadap warga muslim yang mungkin memotivasi Hicks dalam penembakan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika korban tewas diidentifikasi sebagai Deah Shaddy Barakat (23), Yusor Mohammad (21), dan Razan Mohamad Abu-salha (19). Barakat dan Yusor merupakan suami-istri, sedangkan Razan merupakan adik perempuan Yusor.

"Kami memahami kekhawatiran soal dugaan bahwa kasus ini dimotivasi oleh kebencian dan kami menindaklanjuti setiap petunjuk yang ada untuk menentukan apakah memang itu motif sebenarnya," ucap Kepala Kepolisian Chapel Hill, Chris Blue.

Dugaan soal kejahatan karena kebencian dilontarkan oleh mayoritas warga muslim di AS, termasuk ayah kedua korban yang meminta polisi menyelidiki kasus ini sebagai kejahatan kebencian.

"Ini bukan karena pertikaian atas tempat parkir; ini adalah kejahatan kebencian," tegas Mohammad Abu-Salha, ayah Yusor dan Razan yang berprofesi sebagai psikiater di AS.

"Pria ini (Hicks) bermasalah dengan putri saya dan suaminya beberapa kali sebelumnya, dan dia berbicara dengan mereka sambil membawa senjata di pinggangnya," imbuhnya.

Kepada media setempat, News & Observer, Abu-Salha menuturkan putrinya sempat menyampaikan ketakutannya terhadap Hicks pekan lalu. "Jujur, dia (putri Abu-Salha) mengatakan, 'Dia (Hicks) membenci kami karena kami dan penampilan kami'," ucapnya.

Namun istri Hicks memiliki pandangan berbeda. Menurutnya, tidak ada motif agama di balik penembakan yang dilakukan suaminya.

"Saya bisa mengatakan dengan yakin, bahwa insiden ini tidak ada kaitannya dengan agama atau keyakinan korban," ucap Karen Hicks kepada wartawan setempat.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads