Tak lama setelah menetapkan Komjen Budi Gunawan, calon tunggal Kapolri, sebagai tersangka kasus rekening gendut, pada 12 Januari lalu, upaya pelemahan terhadap KPK itu terus terjadi. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto 'mendadak' ditetapkan sebagai tersangka satu pekan kemudian, atas pelaporan yang baru berumur dua hari.
Kemudian tiga pimpinan KPK lainnya, Abraham Samad, Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja, satu per satu dipolisikan dalam waktu yang berdekatan. Bahkan pelaporan itu kini sudah naik level ke tahap penyidikan di Bareskrim Polri, meski belum ada penetapan tersangka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat persoalan pelemahan itu belum selesai, KPK mengadapi permasalahan baru. Penyidik dan pegawainya mendapatkan ancaman dan teror. Bahkan, ancaman sampai melebar ke keluarga sang pegawai dengan kalimat teror yang menyangkut nyawa.
Kabarnya ancaman itu menyasar kepada tim Satgas penyidik yang menangani kasus Komjen BG. Bagian Biro Hukum KPK yang menangani praperadilan yang diajukan pengacara Komjen Budi di PN Jaksel, kabarnya, juga terkena imbas. Ada informasi lain yang menyebutkan, keluarga dari pegawai Biro Hukum mendapatkan ancaman.
Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Kabiro Hukum KPK Chatarina Girsang hanya tersenyum. "Kalau saya baik-baik saja. Kalau yang itu (ancaman tehadap keluarga) silakan tanyakan pimpinan saja," ujar Chatarina di PN Jaksel, Rabu (11/2/2015) kemarin.
Bambang Widjojanto dalam konferensi pers Rabu malam tadi tidak menyebutkan secara gamblang siapa pihak yang menebar teror itu. Menurut Bambang, tim KPK akan menelaah persoalan ini sampai tuntas, baru mengungkapkan semuanya ke publik.
Selain soal teror, Bambang dalam konferensi pers semalam juga memaparkan mengenai 'ancaman' lain terhadap pejabat struktural KPK yang dipanggil Bareskrim Polri. Padahal, pemanggilan itu sama sekali tidak diketahui Wakapolri Komjen Badrodin Haiti.
Pengacara Komjen Budi Gunawan, Frederich Yunadi mengatakan pihaknya tidak tahu menahu dengan adanya ancaman terhadap pegawai KPK ini. ""Waduh, saya nggak tahu itu," ujarnya.
Frederich malah balik mengatakan bahwa sebenarnya tim merekalah yang sering mendapatkan teror. "Kalau saya sering diteror, LSM yang neror saya itu banyak banget. Karena sebenarnya yang sering neror itu mereka, jangan salah," kata dia.
(fjp/ndr)