Ahok mengunjungi 2 titik tempat di Kali Sunter yang sedang dibangun tanggul pagi ini, Kamis (12/2/2015). Pertama yaitu lokasi tanggul Kali Sunter yang jebol dan kedua berada di sekitar 500 meter dari tempat pertama. Di lokasi kedua dekat dengan pompa air Kali Sunter.
Suami Veronica Tan tersebut ditemani oleh beberapa jajaran Pemprov DKI Jakarta. Di antaranya adalah Kepala Balai Besar Sungai Cisadane T Iskandar dan Kepala Kepala dinas Tata Air DKI Jakarta Agus priyono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kampung Pulo saja berani, masa sini pompa nggak berani. Seluruh Pluit Muara Karang ngak ada yang mati lampu kok," ujar Ahok kepada Iskandar dan Agus.
Saat ditanya mengenai tujuannya blusukan kali ini, Ahok mengaku perlu mengecek pengerjaan agar bisa dikebut. Sebab pengerjaan sempat terhenti karena masalah administrasi.
"Saya mau pastikan supaya ini dikejar cepat, ini sudah dicor. Ini sempat terhenti. Kalau ditanggul sampai seperti ini (tinggi), luapan nggak sampai jalan sehingga jalur ekonomi di sini tetap aman. Jadi kalau airnya bocor ini ada yang buat pompa. Kan ada pompa di situ. Jadi kalau mau kering kita pompa. Ada bocor nggak, ada ya dipompa," kata Ahok.
"Memastikan dia kerjain, jadi persoalannya itu birokrasi. Itu belum ada dananya, awal tahun, belum tender, apalah. Saya bilang boleh nggak sih dikerjain dulu. Ini PU pusat. Kendalanya itu tadi, ini belum ada administrasi," sambungnya.
Ahok pun kesal karena menurutnya tiap ada proyek pengerjaan selaku dilakukan setengah-setengah. Seperti pembangunan tanggul yang tidak bisa dikerjakan langsung.
"Kamu mesti tutup 1500 (hektar), kamu sudah tutup 1499, ada guna nggak? Nggak guna, tetep bocor. Kalau mau tutup sungai itu nggak boleh ada istilah diskon 10, 20 persen. Harus ditutup, 100 persen. Kalau DPRD kejadian main sunat-sunat 10 persen ini celaka, tadi angke terbengkelai 300 meter. Situ tadi masih kurang 50 meter, tunggu anggaran tahun depan pak (katanya)," keluh mantan Bupati Timur itu.
"Kejadian gitu Jakarta, beli pompa, gensetnya tunda dulu pak tahun depan. Pompanya sekarang, waduk baru kita bebaskan lahan 30 hektar padahal butuh 60 hektar," imbuhnya.
(ear/ndr)