Situasi internal PAN semakin memanas setelah kedua kubu yakni Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan beradu kekuatan di wilayah Indonesia Timur, pada waktu yang bersamaan. Akhir pekan lalu Hatta dan Zulkifli menggelar konsolidasi tim pemenangan, Hatta di Manado dan Zulkifli di Lombok. Jelas kedua kubu ingin saling unjuk gigi kekuatan mereka menjelang Kongres PAN di Bali pada 28 Februari.
Ketua MPP PAN Amien Rais bersama 160-an pemilik suara di wilayah Indonesia Timur ikut dalm konsolidasi tim pemenangan Zulkifli, sementara sejumlah elite PAN seperti Waketum Dradjat Wibowo, Ketua DPP Tjatur Sapto Edy dan seratusan pemilik suara hadir ke konsolidasi tim pemenangan Hatta Rajasa. Sekjen PAN Taufik Kurniawan meski tak hadir ke Manado, konon juga masuk barisan pendukung calon ketum incumbent.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu bukan karena perbedaan dukungan untuk Kongres PAN nanti," kata Eurico saat dihubungi, Selasa (10/2/2015).
Eurico mengaku telah mem-Plt-kan tiga Ketua DPD di NTT, yakni Ketua DPD PAN Sumba Tengah, Ketua DPD Nagakeo, dan Ketua DPD Sabu Raujua. Mereka dipecat gara-gara tidak fokus mengurus partai. Mereka di-Plt-kan sejak September 2014.
"Untuk Ketua DPD Sumba Tengah, itu karena dia malah minta gaji dan dia tidak pernah ikut rapat, sama seperti Ketua DPD Sabu Raujua. Untuk Ketua DPD Nagakeo, itu karena misi dia hanya menjadi calon bupati, dia tidak urus partai lagi. Kita Plt sesuai AD/ART," ujar Eurico.
Sedangkan isu money politics, sejumlah pengurus DPD PAN yang hadir di Lombok memang sempat memberikan testimoni ditawari sejumlah uang sampai sebesar Rp 50 juta untuk merapat ke Manado, namun mereka menolak. Seperti biasa, isu money politics bak kentut yang hanya bisa tercium baunya tanpa terlacak bentuknya.
Eurico sendiri belakangan jadi sosok yang kontroversial. Bukan soal langkah dia mendukung Hatta Rajasa, tapi soal kritik tajam ke Ketua MPP PAN Amien Rais. Karena mengkritik Amien Rais tak netral dan ketokohannya mulai pudar, Eurico sampai disebut sebagai anak durhaka oleh elite PAN pro Zulkifli.
"Kalau bagi saya dia itu anak durhaka. Orang yang melahirkan partai tempat dia mencari makan terus dia lecehkan begitu. Itu bukan karakter anak Indonesia yang seharusnya menghormati orang tua," kata Bupati Ngada, Marianus Sae, yang juga Ketua DPD PAN Ngada, di Lombok.
Manuver pendukung Hatta dan Zulkifli ini pun semakin memanaskan peta persaingan menuju kursi PAN 1. Keberadaan Amien Rais bersama Zulkifli tak mengurangi semangat kubu Hatta Rajasa untuk terus melakukan konsolidasi. Menjelang kongres yang tinggal menghitung hari, Hatta dan Zulkifli masih akan terus menggelar konsolidasi di berbagai titik.
Namun sejumlah kader PAN masih bertanya-tanya, apakah Kongres PAN benar-benar jadi ajang duel Hatta vs Zulkifli, atau bakal dibelokkan menjadi aklamasi oleh Amien Rais. "Sepertinya kita jalan terus, sebenarnya saya kasihan dengan Pak Amien," kata sumber yang juga tim sukses Hatta Rajasa, Rabu (11/2/2015).
(van/nrl)