Ketua MPP PAN tersebut selama ini bak mahaguru di PAN, segala keputusan Amien diamini oleh semua kader PAN tanpa kecuali. Jika Amien tak lagi mujarab di Kongres PAN Bali nanti, maka bisa jadi itulah akhir kurang indah bagi Amien yang selama ini dikenal sebagai tokoh reformasi.
Tanda-tanda perlawanan terhadap Amien Rais mulai tampak, bahkan semakin jelas menjelang Kongres PAN. Sikap Amien yang merapat ke salah satu kubu pun langsung menuai respons keras dari kubu Hatta Rajasa. Apalagi Amien dengan terang-terangan menegaskan keinginannya regenerasi agar ketum PAN cukup satu periode, secara tak langsung Amien sedang bermanuver menghadang Ketum Incumbent.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua kubu pun terus melakukan konsolidasi. Akhir pekan lalu Hatta dan Zulkifli seolah beradu kuat di kawasan Indonesia timur. Zulkifli mengundang DPW dan DPD PAN se-Indonesia timur ke Lombok, NTB, sementara Hatta memusatkan konsolidasi Indonesia timur di Manado, Sulut. Zulkifli yang mempersiapkan konsolidasi itu dalam dua hari mengklaim sukses mengundang 160 lebih pemilik suara, Hatta mengklaim mengantongi 180-an suara.
Kehadiran Amien Rais di tengah konsolidasi pendukung Zulkifli Hasan di Lombok seolah menegaskan dukungan sang mahaguru ke Ketua MPR RI itu. Sementara itu Hatta didukung Waketum Dradjad Wibowo dan jajaran elite PAN seperti Sekjen Taufik Kurniawan, Ketua DPP Tjatur Sapto Edy, dan lainnya. Belakangan kabar santer eks Ketum PAN Sutrisno Bachir bersama Zulkifli.
Awalnya konsolidasi yang diadakan dalam waktu yang bersamaan itu berlangsung damai. Sampai kemudian muncul selentingan keras ke Amien Rais dari Ketua DPW PAN NTT, Eurico Guterres. Loyalis Hatta itu menyayangkan sikap Amien Rais yang tak netral lagi.
"Faktanya hari ini Pak Amien sudah tidak netral. Pak Amien sudah tidak lagi sebagai tokoh pemersatu," kata Eurico di Hotel Aryaduta, Manado, Minggu (8/2/2015).
Eurico bahkan menyebut ketokohan Amien Rais sudah pudar. "Meski tak bisa dipungkiri ketokohan Pak Amien, tapi sekarang saya rasa tidak. (Meski begitu) Pak Amien tetap orang tua kami, tokoh pendiri partai. Tapi tolong hargai suara kami juga (yang mendukung Hatta)," tuntut Eurico.
Kubu Zulkifli pun bereaksi keras terhadap pernyataan itu. Mereka tak rela Amien Rais yang berada di belakang mereka direndahkan. "Kalau bagi saya dia itu anak durhaka. Orang yang melahirkan partai tempat dia mencari makan terus dia lecehkan begitu. Itu bukan karakter anak Indonesia yang seharusnya menghormati orang tua," kata Bupati Ngada, Marianus Sae, yang juga Ketua DPD PAN Ngada.
Namun demikian keberanian Eurico menyerang leluhur PAN itu membelalakkan mata para pendukung Zulkifli Hasan. Lebih dari itu, pernyataan itu membuka mata bahwa Amien Rais sudah tak sekuat dulu lagi. Nyatanya loyalis Hatta berani melontarkan kritik tajam ke mahaguru. Langkah Hatta melakukan konsolidasi juga merupakan sinyal kuat bahwa dirinya tetap maju meski dilarang kembali mengejar kursi Ketum PAN oleh Amien.
Keberadaan Waketum Dradjat Wibowo di kubu Hatta Rajasa juga jadi tanda lain di mana orang lingkaran Amien sudah berani menegakkan kaki di kubu seberang. Dradjat selama ini dikenal sebagai orang dekat Amien Rais bersama Sekjen PAN Taufik Kurniawan. Kini Dradjat yang sempat disebut sebagai kandidat kuat caketum tersebut berada di kubu Hatta Rajasa, tentu dia sudah tahu risiko jika Hatta kalah sama seperti Amien tahu risiko harga diri jika Zulkifli kalah.
Amien memang sukses mengatur kongres PAN tahun 2010 silam di Batam berakhir dengan aklamasi kemenangan Hatta Rajasa. Amien pula yang sukses meminta Dradjat Wibowo mundur menjelang voting pemilihan Ketum PAN saat itu. Lalu apakah Amien bisa mengakhiri Kongres PAN di Bali sesuai keinginannya, jawaban pertanyaan itu sama seperti pertaruhan besar yang dibuat Amien Rais dengan istilah 'regenerasi' itu.
(van/nrl)