Seperti dilansir AFP, Rabu (11/2/2015), pengerebekan dilakukan oleh kepolisian New South Wales (NSW) pada Selasa (10/2) waktu setempat, di sebuah properti yang ada di wilayah pinggiran Sydney. Polisi juga menyita sebuah parang dan video yang menunjukkan rencana serangan.
Dua pria yang berusia 24 tahun dan 25 tahun ditangkap dalam sebuah penggerebekan. Mereka dijerat dakwaan merencanakan aksi terorisme. Tidak disebutkan lebih lanjut identitas kedua pria yang ditangkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Burn menduga rencana serangan ini masih berkaitan dengan ISIS yang merajalela di Irak dan Suriah. Ditemukan benda-benda berbau ISIS di dalam properti tersebut.
"Sejumlah benda yang ditemukan antara lain, sebuah parang, sebuah pisau berburu, sebuah bendara jahitan sendiri yang melambangkan organisasi teroris ISIS dan juga sebuah video yang menunjukkan seorang pria tengah berbicara soal rencana serangan," jelas Burn.
"Kami menduga kedua pria ini bersiap melakukan serangan kemarin (10/2). Kami mengumpulkan informasi, kami mendapat informasi tambahan yang mengindikasikan serangan akan segera dilakukan. Maka kami pun bertindak," imbuhnya.
Dalam keterangan terpisah, Premier negara bagian New South Wales, Mike Baird menyatakan, potensi insiden mengerikan telah berhasil dihindarkan.
"Hal yang mereka rencanakan sangat mengganggu. Tentu, kekacauan telah dihindarkan kemarin dan untuk itu, kita harus bersyukur," sebutnya.
Australia semakin meningkatkan keamanan dan kewaspadaannya terhadap terorisme setelah insiden penyanderaan maut di kafe Sydney pada Desember 2014 lalu, yang menewaskan dua sandera dan pelaku yang diketahui pendukung ISIS.
(nvc/asp)