Anggota Komisi III dari Fraksi Hanura Sarifudin Sudding ikut mengkritik Setya Novanto. Sudding mengkritik Setya Novanto bersama pimpinan DPR yang lain tak berkonsultasi dengan Komisi III sebelum bicara dengan Presiden soal pelantikan Komjen Budi.
"Kami di Komisi III meminta kepada pimpinan dewan melibatkan pimpinan komisi dalam rapat konsultasi, tapi sangat disayangkan pimpinan dewan datang sendiri-sendiri, bertindak untuk dirinya sendiri, tanpa melibatkan Komisi III," kata Sudding kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal pimpinan DPR itu bertindak secara kelembagaan, dia hanya sebatas speaker, menyampaikan hasil rapat-rapat di komisi, alat kelengkapan dewan, dan rapat paripurna," ujarnya.
Surat rekomendasi diberikan oleh Novanto saat bertemu dengan Presiden Jokowi pada Senin (2/2) lalu. Saat itu Novanto bertemu Jokowi bersama empat pimpinan DPR lainnya. Ada surat rekomendasi terkait pelantikan Komjen Budi yang diberikan. Belum jelas benar apa isi surat itu.
Meski isi surat belum jelas, namun kritik langsung menerpa pimpinan DPR. Kritikan keras pertama datang dari Ketua Fraksi Golkar Ade Komarudin, fraksi asal Novanto.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Gerindra Desmon J Mahesa sudah melontarkan kritik keras kepada Novanto. Dia menyebut Wabendum Golkar hasil Munas Bali itu harus belajar lagi soal UU MD3.
Kritik tak hanya datang dari luar Golkar. Ketua Fraksi Golkar Ade Komarudin bahkan ikut melontarkan kritik ke Novanto.
(ear/trq)