Fajar Rizaulhaq, Direktur Maarif institute mengatakan, tidak ada hubungan Buya Syafii dan Suhardi. Tidak ada yang istimewa dari keduanya selain perkenalan dalam suatu diskusi pemberantasan korupsi saat menjabat sebagai Kabareskrim.
"Lucu saja jika sikap-sikap Buya dikaitkan dengan hal-hal yang bertolak belakang dengan merit sistem dan integritas. Orang itu harus baca rekam jejak Buya Syafii," tegas Fajar dalam tanggapan tertulis kepada detikcom, Senin (9/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan nada tinggi, Razman sebelumnya menuding Buya Syafii Maarif ada hubungan saudara dengan Komjen Suhardi Alius. Pangkal permasalahan, dia menilai mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu berbicara di luar kewenangannya sebagai Tim 9, di mana Syafii menilai Komjen Saud Usman dan Suhardi Alius layak masuk dalam bursa calon Kapolri.
"Saya minta Pak Syafii Maarif ngomong ada enggak hubungan famili dengan Pak Suhardi Alius? Beliau diberi kewenangan untuk berbicara tentang negara ini untuk urusan Tim 9, menilai tentang Pak BG, bukan menilai Kinerja Kompolnas," ujar Razman.
"Saya bukan menyerang pribadi, tapi kenapa enggak sebut saja, atau mungkin dia kecewa dengan tidak masuknya Suhardi Alius (burda Kapolri)? Sebut saja supaya calon kapolri itu Suhardi Alius," ujarnya.
Selain menyerang Buya Syafii dan Komjen Suhardi, dia juga mempertanyakan status Ketua KPK Abraham Samad yang terlilit kasus dan ditangani Bareskrim Polri. Dia meminta Polri tidak mengulur dan mengantung status hukum Abraham Samad.
(mad/gah)