Disampaikan sumber kepolisian setempat, seperti dilansir Reuters, Senin (9/2/2015), ledakan pertama melanda pos keamanan yang ada di wilayah Kadhimiya, yang didominasi warga penganut Syiah. Ledakan tersebut menewaskan 13 warga sipil dan melukai lebih dari 30 orang lainnya.
Wilayah Kadhimiya yang menjadi lokasi bagi kuil suci warga Syiah setempat ini, memang tergolong sering menjadi target serangan teror di Irak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum ada pihak maupun kelompok tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan ini. Namun diketahui bahwa militan ISIS masih menguasai sejumlah wilayah Irak dan terus melakukan serangan terhadap militer dan pemerintah negara tersebut.
Sebagian besar serangan ISIS yang merupakan militan Sunni, ditargetkan terhadap wilayah yang dihuni warga Syiah di Irak. Sebelumnya, serangkaian ledakan yang terjadi di Irak pada Sabtu (7/2) lalu, menewaskan 37 orang.
Sementara itu, pemerintah Irak baru saja mencabut jam malam pada Sabtu (7/2) malam, meskipun konflik masih saja terjadi. Tujuan pencabutan jam malam ini, menurut pemerintah Irak, untuk mengembalikan kehidupan warga menjadi normal seperti sebelumnya.
(nvc/ita)