Alasan Gangguan Jiwa, Nenek Ini Diikat Seperti Pocong Oleh Keluarganya

Alasan Gangguan Jiwa, Nenek Ini Diikat Seperti Pocong Oleh Keluarganya

- detikNews
Senin, 09 Feb 2015 14:13 WIB
Bandung - Sungguh tragis nasib Neni (54), warga Kelurahan Benteng Kidul, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi ini. Ia diikat dan dibalut kain warna putih mirip pocong. Diduga keponakannya sendiri yang mengikatnya. Warga yang iba kemudian membebaskan perempuan paruh baya itu dan membawanya ke RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi Senin (9/2/2015).

Informasi yang dihimpun, pembebasan Neni oleh tetangganya berlangsung dramatis pada Minggu malam (8/2/2015) sekitar pukul 20.00 WIB. Sebenarnya warga sudah mengetahui kejadian diikatnya Neni sejak pagi, namun mereka tak berani melakukan tindakan apapun karena keponakan Neni malah menantang duel.

"Informasi dari warga hampir 14 jam nenek itu diikat dan di balut kain seperti pocong. Tapi tetangganya gak berani mendekat karena keluarga si nenek itu malah mengajak duel kepada setiap yang berusaha melepaskan Neni. Namun setelah tadi malam, warga yang tak tega akhirnya masuk paksa ke dalam rumah dan membebaskan Neni dan membawanya ke rumah sakit dan melaporkan hal itu ke polisi," terang Kabag Operasi Polres Sukabumi Kota, Kompol Suwardi kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi kemudian mengamankan dua orang keponakan Neni yang diduga melakukan perbuatan keji tersebut. Kepada polisi keduanya menyebut kalau Neni mengalami gangguan kejiwaan dan kerap mengamuk.

Tokoh masyarakat Benteng Kidul, Dudin mengaku mengetahui kondisi kejiwaan Neni. Meski diakui sering berbicara ngelantur, nenek Neni tidak pernah berbuat kekerasan atau mengamuk saat bersama warga.

"Mungkin keluarganya kesal karena dia sering berbicara melantur, akhirnya diikat menggunakan tali dan lakban disimpan di kamar tidurnya sendiri. Untung kejadian ini keburu diketahui warga yang merasa iba lalu kemudian melakuan pembebasan, usai dilepas dari ikatannya dia langsung dibawa menggunakan tandu ke RS," ungkap Dudin.

Sementara itu, kondisi Neni saat ini berangsur pulih setelah mendapatkan perawatan medis. Kedua tangan dan sebagian tubuhnya masih tampak memar berwarna kebiruan akibat ikatan tali yang membalut sekujur tubuhnya.

Menurut keterangan Tommy Wijaya dokter spesialis jiwa RSUD Syamsudin SH, Neni adalah pasiennya sejak tahun 2012 lalu.

"Nenek Neni pasien poliklinik jiwa di RSUD R Syamsudin SH, dulu pada tahun 2012 sangat rutin memeriksakan kondisinya ke sini, namun sejak 2013 entah kenapa keluarganya jarang mengantarnya berobat kembali," ungkap dr Tommy

Tommy menyesalkan langkah keluarga yang merasa terganggu dengan kondisi kejiwaan sang nenek dengan cara mengikat dan menelantarkannya. Padahal menurutnya jika dengan penanganan tepat kejadian seperti itu tidak harus dilakukan. "Penanganan dari dokter di RS lebih baik ketimbang berbuat cara-cara yang malah akan menyakiti kondisi pasien," imbuhnya.

Saat ini kejadian tersebut dalam penanganan pihak kepolisian Polres Sukabumi Kota. Polisi masih mendalami kemungkinan adanya unsur pidana terkait diikatnya Neni oleh keluarganya sendiri.

(ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads