Warga sekitar Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, Senin (9/2/2015) tampak menyewakan gerobak kepada orang-orang yang ingin melintasi banjir. Gerobak ini mampu menyeberangkan orang maupun kendaraan roda dua.
Tarif menyebrang dengan gerobak berbeda-beda tergantung jauh dekatnya gedung yang dituju. Mereka mematok harga Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gerobak ini tampak laris manis. Sebab di sepanjang kawasan tersebut, hanya ada 1 gerobak yang menjual jasa untuk menyeberang. "Lumayan dari tadi ada terus yang mau nyeberang pakai gerobak. Soalnya di dalam βgang juga banjir," kata penarik gerobak, Acep.
Acep belum merinci berapa penghasilan tambahannya tersebut pagi ini. Ia juga harus membaginya dengan kawannya dan tetangganya sebagai pemilik gerobak.
Lain lagi dengan kampus Universitas Yarsi, mereka menyediakan perahu karet untuk menyeberang dari jalur cepat menuju kampus tersebut. Perahu itu ditarik oleh 2 orang petugas keamanan setempat.
"Tarifnya seikhlasnya. Biasanya orang ngasih Rp 5 ribu-Rp 10 ribu," kata petugas keamanan setempat, Andri.
Menurutnya kawasan tersebut sebelumnya memang langganan banjir setiap musim hujan. Namun selama hampir 1 tahun ini, genangan air di Jalan Letjen Suprapto tidak terlalu tinggi.
"Hampir setahun ini, kalau hujan tetap bisa dilewati. Sekarang tinggi lagi," tutupnya.
(kff/bar)