Hujan Deras, Bus TransJakarta Juga Ikut 'Kebanjiran'

Hujan Deras, Bus TransJakarta Juga Ikut 'Kebanjiran'

Mulya Nurbilkis - detikNews
Senin, 09 Feb 2015 11:33 WIB
Jakarta - Bus Transjakarta seharusnya bisa menjadi solusi utama warga Jakarta dalam beraktivitas di tengah hujan yang tak berhenti dan kemacetan. Namun, sepertinya impian merasakan bus TransJ yang nyaman masih jauh dari harapan. Khususnya bagi penumpang di koridor 6.

Memburuknya moda transportasi primadona Jakarta ini terlihat di salah satu bus TransJakarta koridor 6 (Dukuh Atas-Ragunan)β€Ž, Senin (9/2/2015). Kondisi yang sedang hujan deras tak lantas membuat penumpang TransJakarta merasakan lega saat memasuki bus.

Pasalnya, lantai bus berwarna abu-abu ini basah oleh tetesan air hujan yang merembes masuk melalui dinding dan membasahi lantai. Hasilnya, hampir seluruh lantai bagian bus untuk laki-laki terlihat basah. Penumpang harus berhati-hati untuk berjalan agar tak terpeleset dan jatuh. Rembesan air juga tampak di bagian plafon bus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bus-bus ini jauh berbeda kondisinya dengan bus-bus yang beroperasi di koridor 1 (Kota-Blok M). Di koridor itu, seluruh bus yang digunakan sudah bus gandeng dengan kondisi bus yang baik.

Penderitaan penumpang TransJakarta koridor VI tak berhenti dari kondisi bus yang buruk namun sarana dan prasarana halte yang tidak layak. Misalnya saja di halte TransJakarta Buncit Indah. Plafon tangga terlepas sehingga warga yang hendak menuju halte TransJ akan kebasahan di musim hujan seperti ini.

Tentu tak hanya bus koridor 6 yang kondisinya memburuk. Masih banyak bus TransJ yang sebenarnya sudah tak layak pakai dan membuat penumpang tak nyaman namun tetap harus beroperasi. Alasannya, kontrak dengan operator yang belum selesai serta masih kurangnya armada bus sementara jumlah penumpang sangat besar.

Kondisi ini tentu sangat ironis jika dibandingkan dengan impian Gubernur DKI Jakarta yang menginginkan warganya beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

Pembelian bus dan perbaikan sarana dan prasaran yang anggarannya masuk dalam APBD 2015 pun terkendala dengan belum disetujuinya APBD 2015 β€Žoleh Kemendagri dengan alasan masih ada dokumen yang harus diperbaiki.

(bil/bar)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads