"Kami menjadwalkan untuk membatalkan sebanyak 32 penerbangan lainnya pada Selasa (10/1), mengingat para pilot dipanggil untuk program pelatihan ulang," ujar juru bicara maskapai TransAsia seperti dilansir AFP, Senin (9/2/2015).
Menurut pihak TransAsia, para calon penumpang yang telah memesan tiket untuk hari tersebut, telah diberitahu secara langsung soal pembatalan penerbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut juru bicara tersebut, lebih banyak jadwal penerbangan yang dibatalkan jika pelatihan ulang bagi para pilot TransAsia yang dijadwalkan berlangsung 4 hari belum juga selesai.
Dilaporkan media setempat Focus Taiwan News Channel, jadwal penerbangan yang dibatalkan tersebut terdiri atas empat jadwal penerbangan antara Taipei dengan Magong, enam jadwal penerbangan antara Kaohsiung dengan Magong, enam jadwal penerbangan antara Taipei dengan Kinmen dan empat jadwal penerbangan antara Kaohsiung dengan Kinmen.
Sebanyak 10 jadwal penerbangan antara Taipei dengan Hualien dan dua jadwal penerbangan antara Taichung dengan Hualien juga dibatalkan.
Pihak TransAsia menambahkan, perubahan jadwal penerbangan lainnya setelah jadwal hari Selasa (10/2) akan diumumkan lewat situs resminya.
Pembatalan jadwal penerbangan ini diumumkan setelah TransAsia membatalkan 30 penerbangan pada Senin (9/2) ini.
Para pilot TransAsia akan menjalani tes soal operasional pesawat jenis ATR selama 4 hari terhitung sejak hari Sabtu (7/2). Para pilot akan mengikuti tes wawancara soal pengoperasian pesawat sebagai bagian dari pelatihan ulang.
Pelatihan ulang ini diperintahkan dan digelar oleh Otoritas Penerbangan Sipil Taiwan (CAA), setelah insiden jatuhnya pesawat jenis ATR 72-600 di Sungai Keelung.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal kotak hitam pesawat, diketahui bahwa satu mesin pesawat mati di udara selang beberapa detik setelah pesawat lepas landas. Satu mesin lainnya masih beroperasi dengan baik. Namun entah mengapa, pilot justru mematikan mesin yang masih beroperasi tersebut sehingga berujung pada matinya kedua mesin di udara.
(nvc/nrl)