Jika Dieksekusi Paksa, Juru Bicara Labora: Dia Memberi Makan 1.000 Orang Lho

Jika Dieksekusi Paksa, Juru Bicara Labora: Dia Memberi Makan 1.000 Orang Lho

- detikNews
Sabtu, 07 Feb 2015 10:44 WIB
Jakarta - Pihak Kejaksaan Tinggi Papua Barat saat ini tengah mengupayakan melakukan langkah persuasif dalam proses eksekusi terpidana pencucian uang 15 tahun, Aiptu Labora Sitorus. Apabila tak berhasil, langkah eksekusi paksa akan dilakukan. Apa kata pihak Labora?

"Jaksa kalau melakukan melakukan jemput paksa, resiko sama-sama tahu. Saat ini ada hampir 600 karyawan Pak Labora, anaknya istrinya kalau dihitung semua, Pak Labora sama dengan memberi makan 1.000 jiwa lebih dalam satu hari," ujar juru bicara Aiptu Labora, Fredy Fakdawer saat dihubungi detikcom, Jumat (6/2/2015).

Menurutnya, apabila Labora dijemput paksa, maka akan berakibat, tak hanya kepada pegawai-pegawai itu, namun juga untuk kelangsungan 2 perusahaan milik Labora.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dijemput secara paksa, perusahaan akan tutup, kemudian masyarakat ini tidak akan tahu bagaimana mereka makan. Apakah kepolisian dan negara siap memberi makan mereka?," tanya Fredy.

Sehingga dia mengharapkan Presiden Joko Widodo memberikan reaksi dalam kasus ini. Karena eksekusi paksa Aiptu Labora akan berdampak luas terhadap kesejahteraan dan hidp para pegawai beserta keluarga mereka.

"Kami sangat mengharapkan Presiden Jokowi melihat hal ini. Masyarakat bergantung hidup dengan Pak Labora, kalau perusahaan ini tutup, siapa yang akan ngasih mereka makan? ini pr untuk negara ini. Memangnya kami ini orang Papua bukan warga negara indonesia?," pungkasnya.


(rni/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads