Pejabat AS di Washington mengatakan mereka tidak bisa mengkonfirmasi bahwa Muller yang merupakan pekerja kemanusiaan asal Prescott, Arizona, telah terbunuh seperti pengakuan ISIS.
"Ameria Serikat sangat prihatin atas laporan tersebut namun tidak melihat adanya bukti yang menguatkan," ujar Jubir Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Bernadette Meehan seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (7/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mencari tahu, tapi reaksi pertama kami adalah bahwa kami pikir itu tidak logis dan kami sangat skeptis tentang hal itu. Itu bagian dari propaganda kriminal mereka," kata Momami menanggapi pengakuan ISIS mengenai klaim kematian Muller.
"Bagaimana mereka bisa mengidentifikasi pesawat perang Yordania dari jarak yang sangat jauh di langit? Apa yang wanita Amerika lakukan di gudang senjata?" tambahnya.
Melalui pesannya, ISIS mengatakan Muller tewas ketika bangunan tempatnya di tahan di luar Raqqa, kawasan yang dikuasai kubu mereka, runtuh saat Yordania menyerang pada Jumat (6/2). Kelompok militan itu juga merilis foto-foto apa yang disebutnya sebagau reruntuhan bangunan namun tidak ada foto yang memuat Mueller.
"Serangan udara yang terus menerus pada lokasi yang sama selama lebih dari satu jam," tulis ISIS.
Mueller disandera saat tertangkap ketika meninggalkan sebuah Rumah Sakit di kota Suriah Utara Aleppo pada Agustus 2013 yang lalu. Wakil keluarga Mueller menyatakan tidak memiliki informasi mengenai klaim ISIS tersebut.
(ear/fjp)