Ada empat perwira tinggi berpangkat Komjen yang kemarin diwawancara oleh Kompolnas. Empat perwira itu adalah Badrodin Haiti, Putut Eko Bayuseno, Dwi Priyatno dan Budi Waseso.
Suhardi Alius yang juga berpangkat Komjen dan memenuhi syarat untuk masuk sebagai kandadidat Kapolri, tidak diundang. Kompolnas menyatakan, Suhardi tidak diwawancara lantaran perwira angkatan 1985 Akpol itu masih terlalu muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan Kompolnas ini dinilai tak bisa diterima akal sehat. Kompolnas seolah-olah tengah menerapkan standar ganda.
"Sungguh tak masuk akal. Kompolnas ini ambigu. Di satu sisi Budi Waseso, semua syarat katanya terpenuhi. Bintang tiga. Mantan Kapolda tipe A atau B. Tapi giliran SA, yang juga memenuhi syarat seperti Waseso, diparkir," Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM Hifdzil Alim dalam perbincangan, Sabtu (7/2/2015).
Suhardi selama ini dikenal sebagai sosok yang bersih, belum ada catatan miring yang mengemuka ke publik. Mantan Kabareskrim yang kini dipindahtugaskan sebagai Sestama di Lemhanas itu juga dikenal sangat terbuka dan menjalin kerja sama erat dengan KPK.
"Ini menggelikan. Kompolnas semestinya tak boleh bermain politik. Kompolnas itu seharusnya jadi mitra presiden, bukan malah menjerumuskan Presiden," sambung Hifdzil.
(fjp/fjp)