Ulama berkebangsaan Arab Saudi tersebut telah menyampaikan keberatannya saat pertemuan badan ulama ISIS di kota al-Bab di provinsi Aleppo, Suriah.
Demikian disampaikan Rami Abdulrahman, direktur Syrian Observatory for Human Rights, kelompok pemantau HAM Suriah seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (6/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembunuhan pilot bernama Mouath al-Kasaesbeh tersebut telah menuai kecaman keras para ulama. Bahkan sejumlah tokoh yang terkait Al-Qaeda juga mengecamnya dan menyebut hal itu tidak Islami.
Pada Selasa, 3 Februari lalu, ISIS merilis video yang memperlihatkan pilot Kasaesbeh dibakar hidup-hidup di dalam kandang besi. Dalam postingannya di Twitter, kelompok ISIS menuliskan bahwa dalam Islam dibolehkan untuk membakar seorang kafir hingga tewas.
(ita/ita)