Sebelumnya pada Desember 2014 lalu, Global Times seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (5/2/2015), sekitar 300 ekstremis China bergabung dengan ISIS setelah pergi ke Turki. Global Times merupakan tabloid yang dikelola surat kabar resmi Partai Komunis, partai berkuasa di China.
Dalam pemberitaannya hari ini, Global Times menuliskan, seorang pria China telah ditangkap, diadili dan ditembak mati di Suriah pada September 2014 lalu oleh ISIS. Ini dilakukan setelah pria China itu menjadi kecewa dengan jihad dan mencoba kembali ke Turki untuk masuk ke universitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ISIS yang telah menguasai sebagian wilayah di Suriah timur dan utara serta Irak utara dan barat, telah menewaskan ratusan orang dalam berbagai pertempuran sejak akhir Juni 2015, ketika ISIS mendeklarasikan kekhalifahan Islam.
Pemerintah China telah menyampaikan keprihatinannya soal ISIS. Beijing khawatir akan dampak yang ditimbulkan ISIS pada wilayah muslim Xinjiang, yang berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan. Namun Beijing sejauh ini belum menunjukkan tanda-tanda untuk ikut serta dalam koalisi anti-ISIS yang dipimpin Amerika Serikat.
(ita/ita)