Ini Alasan Elite PDIP Serang Menteri Rini dan Andi Widjajanto

Ini Alasan Elite PDIP Serang Menteri Rini dan Andi Widjajanto

- detikNews
Kamis, 05 Feb 2015 17:21 WIB
Jakarta - Serangan demi serangan terus dilancarkan elite PDIP ke dua menteri kabinet kerja, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Seskab Andi Widjajanto. Ketua DPP PDIP Effendi Simbolon tak berhenti melempar peluru tajam ke arah dua orang dekat Presiden Jokowi itu.

"Seorang Rini dan Andi mendengar kata penghianatan harus dengan sendirinya mengundurkan diri karena anda sudah begitu rendahnya kodrat anda di mata kita (PDIP)," kata Effendy Simbolon kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/2/2015).

Effendy lalu menanggapi pernyataan Andi Widjajanto yang menyebut bahwa masalah ini hanya soal komunikasi dirinya dengan PDIP khususnya dengan Effenβ€Ždy Simbolon. Namun dia membantah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komunikasi apa? Saya nggak perlu komunikasi, saya meminta anda keluar dari lingkaran Pak Jokowi!" pintanya pada Menseskab.

"Pak Jokowi juga harusnya eling dong, kembali ke khitahnya, kembalilah ke habitatnya habitatnya Pak Jokowi adalah PDIP," imbuh anggota komisi I DPR itu.

Effendy mengatakan Rini dan Andi Widjajanto hanya sekedar memanfaatkan dan menunggangi PDIP selama ini. Terlebih memanfaatkan kepercayaan Megawati kepada mereka berdua.

"Saya pikir selama ini memang besar kepercayaannya kepada mereka. Pada akhirnya mereka yang jadi brutus-brutus. Ini realita juga," ucapnya.

Lalu apa sebenarnya salah Rini dan Andi kepada PDIP sehingga mereka panen serangan bertubi-tubi?

"Saya kan mengkritisi lingkaran Presiden kalau dikepung seluruh staffnya adalah beraliran yang sangat liberal, coba lihat kebijakan-kebijakan yang sangat pragmatis. Ini akan membawa ke jurang kehancuran," kata Effendy mengutarakan kelemahan kedua pejabat itu menurut versinya.

"Soal penempatan modal negara untuk BUMN, itu kan bisa century jilid 2 itu. Kemudian meliberalkan BBM bersubsidi yang kemudian menjadi mekanisme pasar, kemudian perpanjangan freeport, penanganan sumber daya alam lainnya," paparnya.

"Ya kita menyampaikan tentu dengan satu harapan pak presiden dengar itu. Ini semuanya saya kira sadar lah mereka-mereka, jadi bukan dua orang ini saja loh," ucapnya sambil menyebut sederetan menteri yang dianggapnya tidak kompeten.

Apa elite PDIP sudah lupa menunjuk menteri adalah hak prerogatif presiden?

(bal/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads