Video soal setoran dari Kopaja dan Metromini di HI sudah ramai diperbincangkan sejak kemarin. Awalnya, muncul video kernet yang menaruh uang di pot bunga. Ternyata, uang itu untuk oknum Dishub DKI. Mereka sengaja memberi uang agar diberi izin berputar di HI, padahal seharusnya trayek sampai Tanah Abang.
Setelah itu, muncul lagi video dari masyarakat tentang kondektur yang juga menaruh uang di Pos Lantas HI. Kemudian, mereka menyimpan uang di pot bunga. Video itu diambil pada 15 Januari 2015 lalu sekitar pukul 17.00 WIB-18.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana respons Kombes Risyapudin? Berikut wawancara lengkapnya:
Soal dugaan oknum terima setoran di HI?
Nanti kita selidiki ke Kasat Gattur untuk mengetahui pada saat itu siapa yang jaga di situ, personel mana, jam berapa dia tugasnya.
Yang biasa jaga di pos lantas HI itu siapa?
Ada Pospol, Ada Patwal (Pengaturan dan Pengawalan), Gatur (Penjagaan dan Pengaturan), Gakkum (Penegakan Hukum), Dishub juga ada karena mereka yang ngurusin trayek angkutan umum itu. Kalau memang benar itu ada pasti kita tindak tegas. Yang pertama tentunya kita kasih teguran terlebih dahulu. Kalau sampai dua kali tiga kali ditegur tidak juga diindahkan, ya kita serahkan ke Propam untuk sidang disiplin.
Kenapa bisa anggota berbuat begitu?
Mungkin itu budaya dulu, mereka (angkutan umum) kasihan ngelihat anggota panas-panasan, terus kasihan dan kasih recehan buat beli minum. Tapi ini kan bukan zamannya lagi.
Ada warning dari atasan?
Oh itu sering. Setiap pagi kalau apel saya ingatkan, kalau saya ke lapangan juga sering saya ingatkan. Bahwa zaman sekarang tidak boleh lagi ada pungli-pungli.
Apakah ada setoran itu sampai atasan?
Nggak adalah itu. Itu hanya oknum saja.