Di tengah-tengah aksi, para tukang ojek tersebut menutup pintu masuk ke Stasiun Gambir dengan memarkirkan sepeda motor mereka di depan pintu masuk. 2 Pintu masuk yang terletak di sisi timur dan timur laut 'dibajak' oleh para tukang ojek ini.
Mereka hanya membiarkan 1 pintu keluar yang terletak di sisi utara tetap terbuka. Akibatnya, kendaraan yang hendak masuk ke dalam kawasan Stasiun Gambir terjebak di luar. Mereka terpaksa menunggu pintu gerbang dibuka kembali. Penumpukan kendaraan ini sempat membuat lalu lintas macet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dilarang lagi mangkal di dalam kawasan Stasiun. Bagaimana nasib kami nanti?" kata salah seorang orator, Haryanto Tambunan di Stasiun Gambir, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (5/2/2015).
"Kami menolak monopoli perparkiran," tambahnya.
Aksi berakhir setelah General Manager Security Stasiun Gambir, Lucas menawarkan untuk duduk bersama menyelesaikan masalah tersebut. Para tukang ojek yang mengenakan seragam warna hitam merah ini kemudian berembug bersama.
Sebelumnya mereka juga sempat menggelar aksi unjuk rasa di Stasiun Cikini. Usai berorasi di Stasiun Cikini, para tukang βojek tersebut beramai-ramai menuju Stasiun Gambir.
(kff/vid)