Hanif mengatakan, Kemenaker saat ini sedang mencari konfirmasi dari pemerintah Malaysia terkait keberadaan iklan yang ramai diperbincangkan di media sosial itu.
"Kita belum dapat konfirmasi. Media sosial kan cepat sekali. Barang-barang hoax juga banyak. Tapi kita sudah respon itu, perintah ke Malaysia untuk cek benar atau tidak. Itu dulu atau sekarang," kata Hanif Dhakiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika memang benar, lanjut Hanif, Indonesia akan meminta iklan itu segera ditarik. "Kita sudah sampaikan apa yang kita mau, agar iklan ditarik dan dipastikan ke depan tidak terulang hal serupa," katanya.
Selain itu, lanjut Hanif, untuk aspek hukumnya, itu ada di ranah Kementerian Luar Negeri. "Aspek lain yang mungkin diambil seperti hukum, ada di ranah Kemenlu," ucapnya.
Lalu apakah Kemenaker mendapat informasi bahwa iklan itu beredar dari agen tak resmi? "Saya tidak ngerti soal itu. Kita serahkan ke pemerintah Malaysia. Kita tolong agar tangani warganya yang punya potensi," jawab Hanif.
(rjo/vid)