"Walau penulis βSaatnya Aku Belajar Pacaranβ sdh mnta maaf, saya brncana menempuh jalur hukum #ManaPemerintah," tulis Fahira di akun Twitternya, Kamis (5/2/2015).
Buku itu ditulis oleh psikolog Toge Aprilianto. Dia juga sudah meminta maaf melalui laman media sosial Facebook pribadinya. Dalam permintaan maafnya, ia bersedia menghentikan penjualan buku dan mengembalikan uang para pembeli yang ingin mengembalikan bukunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sebut buku ini racun krn menganggap berzina a/ hal yang biasa. Di mana tanggung jawab moral penulis dan penerbit #ManaPemerintah," kicaunya lagi.
Wakil Ketua Komite III DPD-RI ini menegaskan, pihak penerbit dan penulis juga harus bertanggung jawab untuk menarik seluruh buku yang sudah beredar, termasuk buku dalam format digital atau e-book.
"Minta maaf saja tidak cukup. Coba buku dia kan sudah beredar di masyarakat, sudah dibaca, itu dampaknya gimana? Makanya dia harus mau menarik seluruh bukunya dari peredaran, bukan hanya menghentikan penjualan saja. Tarik semua bukunya termasuk e-book yang ada di internet dan dapat diunduh gratis," ungkap Fahira panjang lebar ketika berbincang dengan detikHealth, Rabu (4/2/2015) kemarin.
Menurut Fahira, apa yang disampaikan oleh Toge dalam bukunya dapat menyesatkan remaja dan anak-anak yang membacanya. Apalagi, Toge juga dikenal sebagai psikolog yang sering mengisi acara-acara bertemakan parenting dan pengasuhan anak.
Ketika dikonfirmasi oleh detikHealth, Toge mengatakan bahwa belum saatnya ia untuk berbicara. Ia pun memilih untuk tidak berkomentar soal desakan penarikan buku-bukunya yang sudah beradar di masyarakat.
"Maaf saya belum bisa komentar. Nanti saja ya," ucapnya singkat..
Berikut pernyataan permintaan maaf lengkap Toge di laman Facebooknya:
"Kepada Yth. Masyarakat Indonesia
Bersama ini, saya, toge aprilianto, sepenuh hati memohon maaf kepada Masyarakat Indonesia, atas kelalaian saya membuat buku saaynya aku belajar pacaran, yang ternyata memicu krisis.
-
Untuk itu, lewat media ini saya menyatakan bahwa mulai saat ini tidak akan lagi menjual buku itu, dan saya bersedia mengembalikan uang pembelian buku itu, bila ada teman yang terlanjur beli dan ingin mengembalikan buku itu kepada saya.
-
Saya sungguh berharap Masyarakat Indonesia yang budiman berkenan memaafkan kelalaian saya atas terbitnya buku tersebut. Selanjutnya saya akan berusaha lebih waspada terhadap apa yang mungkin terjadi sebagai akibat dari apa yang saya lakukan.
Terima kasih atas evaluasi yang teman-teman sampaikan. Terima kasih atas kebaikan teman-teman yang bersedian mengingatkan kelalaian saya. Terima kasih.
Salam Maaf,
toge aprilianto"
(mad/nwk)