Kiblat Said adalah salah satu sahabat Samad di Makassar. Dia juga kenal dengan Supriansa dan Zainal. Samad, Supriansa, dan Zainal adalah kawan. Maka itu, Kiblat tak habis pikir kenapa mereka kini tak akur.
Kiblat menambahkan, pada awal 2013 setelah Abraham jadi Ketua KPK, Zainal Tahir dan Supriansa, berangkat umrah bareng Abraham di Tanah Suci dengan ongkos ditanggung masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terlepas fotonya benar atau salah, mengapa seorang Zainal mengkhianati persahabatannya dengan Abraham dengan mempermalukannya di muka umum yang bisa ditonton semua orang. Patut diduga ada pihak tertentu di belakangnya atau ada keinginan Zainal yang tidak sampai pada Abraham, hingga ia berkhianat," tutur Kiblat.
Foto yang dimaksud adalah foto Samad dan Feriyani Lim di kamar hotel yang beredar beberapa hari terakhir. Samad membantah foto tersebut. Di pihak lain, Zainal menyebut dirinya yang mengambil foto tersebut.
Menurut Kiblat, pernyataan Zainal di depan anggota Komisi III telah mencoreng reputasi Abraham, sekaligus mempermalukan orang-orang Bugis-Makassar, yang selalu menjunjung nilai-nilai Siri' napacce. Siri' napacce adalah budaya malu, saling menjaga, mengingatkan, dan membantu satu sama lainnya dalam keadaan senang maupun susah.
Sementara menurut Zainal saat dihubungi detikcom, menyebutkan bahwa dirinya terusik dengan bantahan Abraham dengan melakukan kebohongan publik dengan menyebut foto karya Zainal yang dijepret dengan ponsel Nokia Communicator di hotel Clarion Makassar foto rekayasa.
"Saya menyayangkan jika AS sebagai pimpinan lembaga dengan semboyan 'Jujur itu Hebat' ternyata melakukan kebohongan publik dengan lantang. Saya harus 'menyelamatkan' dia agar tidak terus menerus memproduksi kebohongan baru karena ada alam nanti yang lain di hari nanti. Bagaimana sebuah lembaga KPK jika ternyata dibina dengan kebohongan yang amat kelihatan gagah perkasa? Saya khawatir masih akan banyak lagi 'kejadian' lainnya jika saya tidak menyetop ketidakbenaran ini. Saya ingin mengurangi pengucapan kata 'fitnah', 'serangan balik koruptor', 'kriminalisasi' yang begitu mudahnya dikeluarkan oleh kalangan KPK dan penggiat anti korupsi yang menyatakan sesuatu tanpa megetahui fakta dan kebenaran yang sesungguhnya," pungkas mantan Ketua KPUD Gowa.
(mna/try)