"Kami cuma bela diri karena merasa terancam, dia juga melecehkan teman perempuan kami. Tapi kami yang diskors," ujar seorang siswa yang diskors berinisial PC kepada wartawan di kantor Dinas Pendidikan Pancoran, Jaksel, Kamis (5/2/2015).
Siswa tersebut yakni HJP (16), PRA (17), AEM (17), MRPA (17), dan PC (17) diskors pihak sekolah karena diduga melakukan tindak kekerasan.
Mengetahui anak mereka diskors, para orangtua siswa ini mengajukan keberatannya. Karena waktu skorsing termasuk lama, yaitu dari tanggal 11 Februari hingga 9 Maret, dan dilanjutkan lagi dari tanggal 16 Maret hingga 13 April. Mereka hanya diperbolehkan masuk tanggal 10 hingga 15 Maret.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak saya dipegang-pegang dilecehkan, karena temennya nggak suka maka dibela. Yang jadi korban itu anak saya, bukan E," ujarnya geram.
(rni/ndr)