Siswa SMA 3 Keroyok Polisi Gadungan yang Ternyata Alumni

Siswa SMA 3 Keroyok Polisi Gadungan yang Ternyata Alumni

- detikNews
Kamis, 05 Feb 2015 16:01 WIB
Jakarta - Sejumlah pelajar SMA 3 Setiabudi terancam tak dapat menyelesaikan jenjang pendidikannya karena melakukan kekerasan. Tuduhan kekerasan itu karena 6 pelajar itu mengeroyok seorang polisi gadungan yang ternyata alumni sekolah mereka.

Para pelajar itu adalah HJP (16), PRA (17), AEM (17), MRP (17) dan PC (17). Mereka diskors oleh pihak sekolah untuk mempertanggungjawabkan tindakan mereka.

Namun berdasarkan informasi yang dihimpun, Kamis (5/2/2015), pengeroyokan itu terjadi pada Jumat (30/1) lalu ketika seorang siswa diberhentikan oleh seorang pria yang mengaku polisi bernama E (30). E mengaku polisi dan meminta seorang siswa untu menunjukkan surat-surat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siswa yang membawa kendaraan itu ragu E adalah polisi sungguhan karena tercium bau alkohol dari mulutnya, ditambah gestur tubuh E yang menunjukan tanda-tanda mabuk. Siswa itu lalu meminta E menunjukan kartu anggota Polri, namun malah bentakan yang didapatkan.

Tak lama kemudian, melihat kejadian itu, sejumlah pelajar mendekat, salah seorang diantaranya perempuan. Tapi kurang ajarnya, E malah mengelus dan mencium pipi seorang siswi.

E juga melontarkan kata-kata yang tak pantas. Ucapan E itu menguatkan kecurigaan yang bersangkutan polisi gadungan. Namun E malah menunjuk-nunjuk dan mengambil ancang-ancang seperti hendak memukul.

Karena ditunjuk dan terancam, para siswa itu kemudian membalas, terjadi pertikaian. Para siswa itu berencana melapor ke Polsek Setiabudi. Akan tetapi, seorang warga melarang mereka untuk melaporkan kejadian itu ke polisi karena E disebut sebagai warga setempat.

Para siswa ini mengira masalah telah selesai. Akan tetapi pada Senin (2/2) kemarin, tiba-tiba pihak sekolah tidak mengizinkan mereka mengikuti ujian praktik nasional karena menerima laporan dari E yang mengaku jadi korban pengeroyokan.

Usut punya usut, E ternyata adalah alumni SMAN 3 Setiabudi angkatan tahun 2000. Tempat tinggal E juga tak jauh dari sekolah.


(rni/vid)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads