"Ini pelecehan dan bagian dari trafficking. Mereka harus cabut dan minta maaf. Kalau tidak, kita harus ambil tindakan," kata Nusron Wahid kepada detikcom Jakarta, Kamis (5/2/2015).
Menurut Nusron, kalimat yang digunakan iklan pembersih itu sudah jelas melecehkan. "Karena itu, kami minta pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri melalui KBRI di sana untuk secepatnya menyampaikan protes keras atas penggunaan kalimat dalam iklan yang sudah melampaui batas etika dan kepatutan, bahkan masuk pelecehan," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melaksanakan lawatannya ke beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Malaysia. Dalam lawatannya ke Malaysia, Jokowi diminta langsung mengkritik soal iklan PRT bernada rasis yang ditujukan kepada PRT asal Indonesia.
(fiq/kha)