Jenazah yang berhasil diidentifikasi sebagai korban pesawat AirAsia QZ8501 yakni, jenazah label B065, B 071, B072. Sedangkan bagian tubuh berlabel B077 non human (bukan manusia).
"Label B077 ini non human dan jenisnya primata. Sangat mungkin golongan monyet," kata Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Budiyono saat jumpa pers di Crisis Center AirAsia QZ8501 di mapolda, Jalan A Yani, Surabaya, Rabu (4/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu bukan menunjukkan ciri-ciri manusia," ujarnya.
"Arsitektur tulangnya juga bukan ciri manusia. Dengan temuan arsitektur tulang, konsistensi kulit, tim antropologi memastikan B077 non human," terangnya.
Dengan temuan tersebut, DVI menyingkirkan B077 dari daftar korban pesawat AirAsia QZ8501.
"B077 kita singkirkan bukan bagian dari korban AirAsia. Mungkin kecampuran serpihan pesawat AirAsia. Sehingga, jumlah sampai saat ini yang kita terima 78 dikurangi 1," jelasnya.
Sedangkan 3 jenazah korban AirAsia yang berhasil diidentifikasi pada hari ini yakni, jenazah label B 065 yang identik dengan Indah Yuni (24) perempuan asal Ponorogo, Jawa Timur.
Jenazah label B071 tak terbantahkan atas nama Saiful Rahmat (38) laki-laki asal Jakarta. Serta jenazah label B072 atas nama Joe Jieng Fei (48) laki-laki asal Surabaya.
Budiyono yang juga Ketua DVI Polda Jatim menegaskan, identifikasi ketiga jenazah tersebut menggunakan metode primer DNA. Untuk jenazah label B065 sampel DNA dicocokkan dengan sampel ayah kandung korban dan terjadi kecocokan.
"Ditambah dengan metode sekunder medis antropologi, terdapat kesamaan jenis kelamin, usia, tinggi badan. Berdasarkan 1 data primer dan 1 sekunder, tak terbantahkan B065 atas nama Indah Yuni (24) perempuan asal Ponorogo," paparnya.
Untuk jenazah Saiful Rahma (teknisi AirAsia QZ8501) sampel DNA-nya dibandingkan dengan anak kandungnya dan terjadi kecocokan. Serta data sekunder properti berupa ID card, KTP, SIM, STNK serta antropologi terdapat kesamaan.
"Tim rekonsiliasi memastikan B071 tidak terbantahkan Saiful Rahmat (38) laki-laki asal Jakarta," ujarnya.
Sedangkan jenazah label B072, sampel DNA pembandingnya juga anaknya. Serta data sekunder properti berupa ID card, KTP, SIM di dompetnya dan didukung antropologi. Hasilnya identik dengan Joe Jieng Fei (48) laki-laki asal Surabaya.
"Saat ini dari 78 dikurangi 1 menjadi 77 jenazah, yang sudah teridentifikasi 68. Sekarang tinggal 10 jenazah masih proses pendalaman," tandasnya.
(roi/try)