"Kita nggak bisa melawan pemerintah. Tunggu saya jadi presiden dulu, baru saya pecatin semuanya. Kita mana bisa," ujar Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (4/2/2015).
"Saya bilang kan saya bukannya suudzon, saya merasa setiap kali ada orang mau nyumbang bus dari Transjakarta sampai bus tingkat dikerjain saya. Selalu dikerjain. Tujuannya apa, jangan-jangan supaya saya impor lagi. Masa merek Weichai Rp 3,3 miliar, Mercedes Benz Rp 2,8 miliar dari mana," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak," jawab wartawan.
"Mercedes-Benz?" tanya Ahok kembali.
"Tahu," seru wartawan.
Mendengar itu Ahok langsung mempertanyakan bagaimana bisa merek bus Weichai bisa lebih mahal daripada Mercedes-Benz. Sebab, dia menyebut bus TransJ gandeng beratnya lebih dari 31 ton namun tetap boleh beroperasi.
"Saya makanya bingung. Transjakarta yang gandeng itu menyalahi PP nggak karena beratnya melebihi 31 ton. Kenapa boleh, Gubernur berhak mendiskresikan karena jalan kita yang bikin kalau hancur kan urusan saya," kata Ahok.
"Nah, sekarang bus Mercedes-Benz malah lebih ringan, masa nggak boleh?" sewotnya.
Menyoal penjelasan dari Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub JA Barata yang menyebut spesifikasi bus pabrikan Jerman itu tidak diperuntukkan untuk bus tingkat melainkan bus maxi, Ahok langsung menanggapinya dengan berapi-api. Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan ada banyak jenis kendaraan umum di Ibu Kota berarti tidak sesuai spesifikasinya namun tidak ditindak.
"Makanya, itu pertanyaan saya juga nah sama saya cari gara-gara, bus Kopami dan Kopaja itu enggak? Itu (pakai) chasis truk. Ini (bus tingkat) chasis bus, cuma laporan ke Kemenhubnya chasis bus untuk maxi karena si perusahaan bus Mercedes nggak pernah terpikir Jakarta mau berbalik pakai bus tingkat karena Jakarta nyatakan nggak ada bus tingkat lagi," jelas Ahok.
"Saya tidak mau impor karena saya mendukung produk bus dalam negeri. Sekarang logikanya cuma gara-gara chassis-nya terdaftar sebagai bus maxi, lalu ditolak, alasannya apa? Kan cuma administrasi, administrasi denda dong dia, bukan melarang busnya jalan. Masa bus maxi mendaftarkan khusus, jadi pakai chassis yang sama didaftrakan. Makanya karena dia gengsi, dia tolak," sambungnya.
Menurut Ahok kalau seperti itu berarti Kemenhub juga harus menghentikan operasi Kopaja, Metro Mini dan Kopami. Sebab ketiganya menggunakan chassis berspesifikasi untuk truk. Begitu juga untuk kendaraan lain.
"Saya bilang sama Menhub, kalau begitu seluruh Kopami Kopaja harus disetop, kenapa? Karena chassis-nya truk terus semua kontainer kita harus disetop karena chassis-nya modifikasi diperpanjang, semua molen semen harusnya disetop karena chassinya dipendekkin dan tidak didaftarkan khusus chassis-nya molen. Jadi cuma cari-cari alasan, sudah biasa cari alasan. Brengsek saja," pungkasnya kesal.
(aws/rni)