Dir Reskrimum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Purwadi Arianto mengatakan ada dua orang yang menemani Supardi pada aksinya tanggal 27 Januari 2015 lalu. Satu orang yaitu Sarjono bertugas sebagai sopir, sedangkan satu orang dari KPK yang bernama Rizal belum diketahui perannya.
"Yang satu itu cuma menyopiri mobil. Dia mau sekalian pulang ke Kendal. Yang dari KPK itu belum diketahui perannya. Tapi KPK nya bukan KPK yang itu (Komisi Pemberantasan Korupsi)," kata Purwadi kepada detikcom di lobi Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Rabu (4/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan kami kejar itu. Cari tahu apa perannya. Soalnya pengakuan baru kenal," tegas Purwadi.
Diketahui Supardi mengaku sebagai Staf Kepresidenan kepada Gubernur Jateng. Lengkap dengan baju safari, pin, kartu ID, dan surat tugas palsu ia beralasan melakukan monitoring, membahas anggaran, dan persiapan kunjungan Presiden ke Jawa Tengah.
Namun Ganjar cukup cerdik dan membongkar penyamaran warga Graha Persada Sentosa, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, Kota Bekasi itu. Tidak lama kemudian ia digiring ke Mapolda Jateng hingga akhirnya ditahan.
"Sekarang satu ditahan di sini. Dari pihak Gubernur sudah diperiksa orang-orang yang melihat. Gubernurnya tidak (diperiksa). Penipuannya belum, tapi pemalsuan dokumen," tandasnya.
(alg/try)