"Ke depan memang ada beberapa alat yang harus dipercepat pengadaannya karena pengalaman yang kemarin. Ada sudah checklist kita, apabila ada anggaran disiapkan untuk kita maka kita sudah siap dengan alat-alat yang akan kita adakan," kata Kepala Basarnas Marsdya FHB Soelistyo.
Pernyataan itu diungkapkan Soelistyo kepada wartawan di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (4/2/2015). Dirinya tengah mengikuti kegiatan Rapat Pimpinan TNI AU dan Sarasehan 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pasti kita ingin mempunyai alat deteksi bawah air. Kita sudah ada sebenarnya, tetapi speknya menurut saya kurang. Baru 1 macam," ucap Soelistyo.
Untuk SAR di bawah air, kata Soelistyo, ada banyak alat yang dibutuhkan seperti side scan sonar, ROV, dan alat-alat bawah air lainnya. Basarnas punya ROV, namun spesifikasinya juga kurang mumpuni. Untuk itu, sangat dibutuhkan pengadaan alat-alat yang lebih modern.
"Mana nanti yang kita pilih yang lebih efisien, tetapi membantu penugasan di lapangan. Kita nggak mau beli alat macam-macam yang nggak ada manfaatnya. Uang negara dibelikan alat harus ada kembalinya adalah kinerja kita," jelas Soelistyo.
Soelistyo mengatakan, anggaran untuk pengadaan alat-alat SAR baru yang lebih modern itu belum keluar. Pihaknya sudah melakukan pengajuan. Ia berharap keinginan tersebut dapat terealisasi.
"Ini sedang proses. Yang punya anggaran itu pemerintah, dalam hal ini lewat Kementerian Keuangan, lewat koordinasi dengan badan anggaran DPR. Saya hanya menerima. Berapa yang kita terima, nanti kita manfaatkan," ujar Soelistyo.
(bar/aan)