KBRI Kuala Lumpur Layangkan Nota Protes Iklan 'Pecat Pembantu Indonesia'

KBRI Kuala Lumpur Layangkan Nota Protes Iklan 'Pecat Pembantu Indonesia'

Andri Haryanto - detikNews
Rabu, 04 Feb 2015 08:37 WIB
Jakarta - KBRI Kuala Lumpur mengirimkan nita protes kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia terkait iklan perusahaan asing di sana yang dinilai menggunakan kalimat rasialis. Indonesia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.

Adalah perusahaan pembuat alat pembersih, RoboVac, yang menayangkan kalimat yang dinilai mencederai bangsa Indonesia. Dalam nota kebertan itu disampaikan penyesalan mendalam Pemerintah Indonesia atas cara beriklan perusahaan itu yang sangat tidak sensitif dan merendahkan martabat rakyat Indonesia.

"Selanjutnya, KBRI meminta otoritas Malaysia untuk melarang iklan tersebut, termasuk iklan yang ada dalam website perusahaan RobVac (http://neatrobotcleaner.com.my), KBRI juga meminta Pemerintah Malaysia untuk mengambil langkah guna memastikan bahwa iklan produk apapun yang bersifat rasis dan menciderai perasaan Bangsa Indonesia tidak terulang di kemudian hari," tulis KBRI Kuala Lumpur dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (4/2/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain mengirimkan nota protes, KBRI juga telah menugaskan retainer lawyer untuk menemui pihak perusahaan dan melakukan analisis hukum guna melakukan langkah-langkah hukum selanjutnya.

"Selain itu, KBRI juga telah melaporkan pemasangan iklan tersebut kepada Kepolisian Wilayah Selangor," beber KBRI.

KBRI bergerak cepat setelah mendapatkan informasi dari masyarakat terkait iklan yang berbau rasialis itu guna mengecek kebenarannya. "Dari hasil pengecekan, memang didapati iklan sebagaimana yang beredar di media sosial namun letaknya sudah dipindahkan dan tidak lagi terlihat oleh publik," tulis pihak KBRI.

Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman Prayitno, menyesalkan munculnya iklan sebuah perusahaan swasta yang sangat mengganggu perasaan bangsa dan rakyat Indonesia. Terlebih lagi hal ini terjadi di tengah-tengah persiapan Kunjungan Kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Malaysia tanggal 5-7 Februari 2015 yang bertujuan untuk lebih memperkokoh dan memperdalam hubungan bilateral yang saling menguntungkan.

Dubes Herman menggarisbawahi pentingnya kedua bangsa dan negara untuk terus memperkokoh people-to-people links agar kedua bangsa dapat lebih saling menghormati dan menghargai satu sama lain, terlebih lagi di saat negara-negara ASEAN akan segera memasuki tatanan Komunitas ASEAN.

(ahy/bpn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads