Di warung inilah warga mendapati ketiga korban itu tak sadarkan diri. Sebuah warung di Jalur Pantura Patok Beusi, Subang. Seorang warga bernama Nandang mengirimkan foto lokasi warung itu melalui pasangmata.com pada Selasa (3/2/2015).
Warung itu tampak sederhana, umumnya warung tempat makan yang berdiri di antara rumah-rumah warga di pinggir jalan Jalur Pantura arah Jawa. Namun belum diketahui pasti apakah si pemilik warung melihat langsung aksi pembiusan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidur, dibangunin nggak sadar. Pemilik warung bilang mobilnya kabur," ujar Nandang yang juga tinggal tak jauh dari warung tersebut.
Nandang menceritakan, saat mendapati ketiga korban tak sadarkan diri, warga melaporkan kasus ini ke Polsek Patok Beusi, Subang. Kemudian polisi langsung membawanya ke puskesmas terdekat.
Dari keterangan yang dihimpun, diketahui ternyata tiga orang itu tak sadarkan diri karena diberi minuman yang diduga dicampur obat bius. Mereka sesungguhnya baru pulang usai bekerja di Uruguay selama 2 tahun.
Saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, tiba-tiba ada 4 orang pelaku yang menghampiri ketiganya dan menawarkan tumpangan untuk diantar ke kampung halaman mereka di Pemalang. Lalu menggunakan avanza berwarna silver, ketiga korban ternyata diperdayai saat beristirahat di warung pinggir jalan di Jalur Pantura, Subang.
Naas seluruh harta dan jerih payah korban selama bekerja 2 tahun di Uruguay raib sudah. Hanya tersisa baju yang melekat di tubuh ketiganya seolah mereka tak pernah bekerja sebagai TKI di Uruguay.
Kapolsek Patok Beusi Kompol Junaedi saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus pembiusan kepada tiga orang TKI yang baru pulang Urugay itu. Namun ketiganya belum bisa dimintai keterangan.
"Dipastikan begitu, korban pembiusan," kata Kompol Junaedi melalui sambungan telepon.
(bal/ahy)