Emil Salim ke Wantimpres: Katakan Hitam Jika Hitam, Jangan ABS

Emil Salim ke Wantimpres: Katakan Hitam Jika Hitam, Jangan ABS

- detikNews
Selasa, 03 Feb 2015 13:58 WIB
Serah terima tugas Wantimpres (Mega/detikcom)
Jakarta - Mantan Ketua Wantimpres era Presiden SBY, Profesor Emil Salim bercerita tugas dan peran Wantimpres. Salah satunya harus memberikan pertimbangan yang sesuai dengan kondisi sebenarnya.

"Tugas Wantimpres aneh, dia beri pertimbangan, bisa sejalan maupun bertentangan dengan kebijakan Presiden dan kabinetnya," tutur Ketua Wantimpres era Presiden SBY Prof Emil Salim dalam acara sertijab kepada Wantimpres baru di kantornya, Jl Veteran III, Jakpus, Selasa (3/2/2015).

Emil mengatakan Wantimpres harus memaparkan kondisi yang sebenarnya kepada Presiden. Jika memang itu hitam, maka harus dikatakan hitam. Jika putih, maka harus dikatakan putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berharap tulisan hitam bisa jernih di atas papan putih, kami menjadi papan putih itu. Kami berharap ini jadi pertimbangan, sebaiknya diikuti, dengan demikian Presiden punya second opinion dalam kebijakannya," ungkapnya.

Namun begitu, Emil mengakui bahwa budaya pejabat saat ini diliputi dengan eweuh pakeweuh. Maka yang hitam tidak selalu disebut hitam, begitupun sebaliknya.

"Karena saya tidak berbudaya Jawa, dengan gamblang saya katakan hitam, ini adalah putih," tegasnya.

Emil juga menegaskan bahwa Wantimpres tidak pernah memberikan pertimbangan yang hanya membuat Presiden senang, atau disebut Asal Bapak Senang (ABS).

"Kita tidak asal bapak senang," katanya.

Sementara itu, ketua Wantimpres Sri Adingsih mengatakan bahwa apa yang sudah dilakukan oleh Wantimpres sebelumnya akan dilanjutkan oleh Wantimpres saat ini. Sri menyebut Wantimpres sebelumnya sudah memberikan pertimbangan atau rekomendasi sebanyak 254 selama 5 tahun.

"Artinya pertimbangan yang diberikan tidak asal bapak senang. Bukan untuk Presiden senang, kalau dipandang perlu dan baik untuk bangsa ini tetap harus disampaikan. Kita akan lanjutkan tradisi tersebut. Kami berkomitmen melanjutkan. Kita akan bekerja bersama-sama atau perorangan atau memberikan pertimbangan dan nasihat kepada Presiden," tuturnya.

(mpr/bar)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads