Teliti Iklim Purba, Tim Ahli RI dan AS akan Kaji Dasar Danau Towuti Sulsel

Teliti Iklim Purba, Tim Ahli RI dan AS akan Kaji Dasar Danau Towuti Sulsel

- detikNews
Selasa, 03 Feb 2015 12:47 WIB
Tim melakukan pemetaan sedimen di Danau Towuti, antara lain melibatkan mahasiswa program doktoral.
Jakarta -

Tim ahli geologi dari Indonesia dan Amerika Serikat direncanakan melakukan pengeboran lebih dalam di dasar danau Towuti, Sulawesi Selatan, guna mengungkap rekaman iklim di masa lampau.

Pengeboran lebih dalam dijadwalkan akan dimulai pertengahan Mei dan pengambilan sampel akan berlangsung selama sekitar enam minggu.

Langkah ini dilakukan setelah pada tahap awal tim peneliti meyakini telah menguak fakta penting dari penggalian sedimen baru sedalam 10 meter yang dilakukan sejauh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa Danau Towuti mempunyai sedimen yang sangat tebal, antara 150 sampai 180 meter," kata salah seorang ketua tim peneliti, Satria Bijaksana.

"Jadi bisa kita bayangkan kalau 10 meter sedimen itu bercerita mengenai 10.000 tahun sejarah iklim, kita bisa bayangkan berapa banyak data yang kita hasilkan kalau kita punya data katakanlah 150 meter sedimen," tambah geolog Institut Teknologi Bandung.

Prediksi iklim

Tim melakukan pemetaan sedimen di Danau Towuti, antara lain melibatkan mahasiswa program doktoral.

Temuan itu penting, lanjutnya, sebab dapat digunakan untuk membantu memprediksi perubahan iklim di masa depan secara lebih baik dan lebih tepat di masa mendatang.

Di antara yang menjadi fokus penelitian adalah parameter magnetik di dalam sedimen.

"Kalau di danau-danau di belahan dunia lain biasanya kalau kondisi curah hujannya tinggi maka nilai-nilai parameternya tinggi, berarti di dalam sedimen itu kandungan mineral magnetik pada hujan sangat banyak mineral magnetiknya tinggi," jelas Dr. Gerald Tamuntuan dari Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sam Ratulangi.

Namun kondisi itu alur pemikiran itu ternyata tidak berlaku di Danau Tawuti.

"Danau ini unik karena terbentuk di sabuk ofiolit, daerah yang batuan-batuannya menyebabkan kandungan metal di dalam danau sendiri cukup tinggi sehingga mempengaruhi sifat-sifat magnetik di danau itu berbeda dengan danau-danau yang lain," kata Dr. Gerald Tamuntuan.

Dalam penelitian untuk program doktornya, ia menemukan bahwa rekaman perubahan iklim masa lampau berdasarkan sifat-sifat magnetik sedimen danau Towuti.

Tim peneliti gabungan dari Universitas Brown, Amerika Serikat dan ilmuwan Indonesia akan melakukan pengeboran lebih dalam di dasar Danau Towuti. Kini mereka pada tahap mempersiapkan logistik untuk tujuan itu.

(bbc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads