Dalam keterangan, Selasa (3/2/2015), Muji menyatakan, pelaku mengirimkan SMS itu pagi hari sebelum kejadian penyiraman bensin itu, Senin (2/2). SMS itu dikirimkan kepada Kepala Subbagian Tata Usaha Lapas Dedi Suhendri.
Pesan singkat dalam bahasa Minang itu isinya, βAji panxxx klu ndak waang tanggapi atau ndak waang daladaian masalah ko kini bisuak waang aden bunuah jo mujik tu jan waang katokan aden maancam itu pasti. (Aji xxx, kalau tidak kamu tanggapi atau tidak kamu ladeni masalah ini sekarang, besok kamu aku bunuh dengan Mujik itu. Jangan kamu bilang aku mengancam karena itu pasti).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra Nelfi yang menjabat sebagai Kepala Seksi Bimbingan Kerja Lapas Klas II β A Bukittinggi, menyiramkan bensin ke tubuh Muji Widodo dan juga terhadap Dedi Suhendri karena tidak senang dimutasi ke LP Klas II β B Sijunjung. Mutasi dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumbar yang keluar sejak 2013 itu tidak pernah dijalankan Indra. Dia berkeras tetap pada posisinya sebelum dimutasi.
Atas situasi ini, Muji memberikan dua opsi yakni pindah atau nonjob. Marah dengan opsi ini, Indra kemudian menyiramkan bensin terhadap kedua korban, namun tidak sampai disulut karena korek apinya sudah direbut terlebih dahulu dalam pergumulan pelaku dengan Muji. Polisi sudah menangkap Indra dan kini ditahan di Mapolres Bukittinggi.
(rul/try)