Menurut kelompok pemantau HAM Suriah seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (3/2/2015), Syrian Observatory for Human Rights, setidaknya 44 orang tewas dalam serangan-serangan udara pada Senin, 2 Februari waktu setempat itu. Lebih dari 100 orang lainnya luka-luka termasuk wanita dan anak-anak.
Dari jumlah itu, 16 warga sipil tewas dalam empat serangan udara di Jassem, provinsi Deraa, Suriah selatan. Sementara 25 orang lainnya terluka dalam serangan-serangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti biasa, rezim menyerang daerah-daerah penduduk supaya warga sipil pendukung pejuang oposisi berbalik melawan mereka," ujar direktur Observatory Rami Abdel Rahman.
Para pemberontak yang berperang untuk menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad telah mengalami beberapa kekalahan dalam pertempuran melawan pasukan Suriah. Namun mereka masih memegang kendali di wilayah Deraa.
"Para pejuang oposisi terus membuat kemajuan di provinsi Deraa. Mayoritas wilayah barat provinsi tersebut telahbenar-benar lepas dari kendali pemerintah, dan di situlah Jassem berlokasi," tutur Abdel Rahman.
Konflik Suriah yang berawal sebagai aksi demo damai pada Maret 2011 lalu, telah meningkat menjadi perang saudara setelah pemerintah Assad melancarkan operasi brutal terhadap para demonstran. Lebih dari 200 ribu orang dilaporkan telah tewas selama konflik ini. Sementara nyaris separuh populasi Suriah telah meninggalkan rumah-rumah mereka.
(ita/ita)