Setelah duduk di barisan tengah di Aula Unair, Sabtu (31/1/2015) barulah sejumlah orang ngeh dengan sosok BW. Di kanan kiri BW, yang rata-rata ketua pengadilan negeri memberi salam. Setelah itu sejumlah orang lainnya juga menghampiri memberi salam.
Tapi ada yang berbeda dengan BW, selain tak mencolok ada tiga pria yang menemaninya. Pria berbadan tegap dan berambut cepak itu mengikuti BW pergi. Ketika BW duduk di tengah, para pengawal itu menunggu di belakang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah duduk, tak lama BW pamit pergi ke toilet. Sejumlah wartawan segera mencegat dia. Awalnya, BW tak mau berbicara dia memilih no comment. Namun setelah didesak, BW mau menjawab sejumlah pertanyaan.
"Saya kenal Pak Hatta Ali sudah lama, waktu sama-sama mengambil doktor," ujar BW.
"Pak Hatta orang istimewa, dia mau mendengarkan masukan-masukan dari luar. Pak Hatta juga mau mencoba dan mengelola masukan," terang BW.
Tak lama BW pamit kembali ke tempat duduknya. Acara memang akan segera dimulai. Hatta Ali akan membacakan pidato pengukuhan guru besarnya.
Seusai acara, BW duduk menunggu. Dia kemudian menghampiri Hatta Ali bersalaman dan berpelukan. Keduanya sempat tertawa dan berbincang sebentar. Tak lama, BW dan Hatta berpisah. Hatta mesti menyalami tamu-tamu lainnya.
BW melangkah pergi. Dia pergi lewat tangga, karena antrean di lift. Setelah itu BW bergegas meninggalkan kampus Unair dengan kijang Innova putih bernopol L bersama tiga pria pengawalnya.
(ze/ndr)