Tebing itu ambrol pada Jumat dini hari (30/1/2014). Hingga malam tadi proses evakuasi pembersihan tanah dan batu di jalan selebar 6 meter masih dilakukan warga dibantu petugas kecamatan setempat.
"Saya menduga longsor ini diakibatkan hujan yang terjadi selama tiga jam dari pukul 19.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB pada Kamis (29/1/2015). Longsor membawa sejumlah material tanah lengket dan batu besar, motor dan mobil yang memaksa melintas pasti akan slip," ungkap Gandi (42) warga Kampung Cicadas, kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari jam 03.00 WIB warga melakukan kerjabakti sedikit alami kesulitan karena batunya besar-besar, ada yang sampai beratnya 1 ton," imbuhnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Cisolok, Asep Suherdi menyebut ini adalah kali kedua akses jalan tersebut tertimbun longsoran tebing. Pada tahun 2012 lalu longsor yang terjadi cukup parah hingga membutuhkan satu bulan lamanya untuk pembersihan, namun sejak dibangun tembok penahan setinggi tiga meter longsoran sedikit bisa diminimalisir.
"Untung saja warga sigap meski memang sedikit membutuhkan waktu lama karena pembersihan dilakukan dengan cara manual, karena kalau dibiarkan maka aktivitas transportasi, perekonomian dan pendidikan di dua wilayah perbatasan bisa terganggu. Begitu juga pengiriman hasil bumi," terangnya.
(bpn/bpn)