"Soal itu kita masih desain. Untuk soal master plan tidak jalan-jalan karena kalau ditender Rp 3 miliar dan yang menang abal-abal cuma dapat satu gambar dan hasilnya tidak bisa dipakai. Terus ada yang bilang kenapa tidak sayembara saja, saya bilang takutnya yang ikut yang ecek-ecek cuma menghabiskan hadiah," ujar Ahok kepada wartawan di Balaikota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Karena hal tersebut, Ahok lebih memilih cara menyewa atau mempekerjakan orang yang sudah memiliki pengalaman di bidangnya. Misalnya, dengan mempekerjakan mantan kepala kebon binatang di luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok menuturkan, kendala yang akan dihadapi jika mempekerjakan orang lain ialah biaya gaji mereka. Karena, jika dimasukkan dalam APBD akan sulit disetujui untuk dikeluarkan.
"Orang kerja mesti dibayar berapa? Mungkin Rp 400-600 juta, lebih murah kan. Tetapi di pembukuan kita nggak bisa tuh duit kaya gitu dikeluarin, bingung kan. Ya udah oke uang operasional saya saja daripada tender Rp 3 miliar belum tentu benar. Ongkos kerjanya gimana? Saya bayarin," jelas Ahok.
Memang desain kebon binatangnya mau dibuat seperti apa?
"Masuk kelas dunia, kaya kebon binatang di dunia," jawab Ahok.
(spt/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini