Universitas China Diminta Tidak Gunakan Buku 'Barat'

Universitas China Diminta Tidak Gunakan Buku 'Barat'

- detikNews
Jumat, 30 Jan 2015 18:45 WIB
Universitas Cina diharapkan mempertahankan integritas politik.
Jakarta -

Menteri Pendidikan China meminta universitas-universitas untuk menghindari buku pelajaran yang mempromosikan nilai-nilai Barat.

Kantor berita resmi Xinhua melaporkan Yuan Guiren mengatakan universitas harus mempertahankan integritas politik dan menjaga agar kritik atas kepemimpinan atau sistem politik China tidak masuk ke ruang kuliah.

Hal itu disampaikannya dalam sebuah forum pendidikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam beberapa bulan belakangan, pemerintah Beijing tampaknya meningkatkan pembatasan atas kehidupan akademis.

Pada bulan Desember, ahli hukum Profesor Zhang Xuehong diberhentikan dari Universitas Ilmu Hukum dan Politik di Shanghai setelah menolak untuk meminta maaf terkait tulisannya yang mengkritik pemerintah.


Sebelum itu, seorang ekonom yang memperjuangkan kebebasan mengungkapkan pendapat, Xia Yeliang, juga dipecat dari Universitas Peking di Beijing.

Xia merupakan salah satu penanda tangan dokumen yang menyerukan reformasi demokrasi yang terkenal, yang disebut dengan Piagam 08.

Sementara itu seorang akademisi dari suku Uighur, Ilham Tohti -yang mendesak agar adanya dialog lebih baik antara pemerintah Beijing dan warga minoritas Uighur di Xinjiang- dihukum penjara karena dakwaan separatisme tahun lalu.

Beberapa mahasiswanya juga dipenjara.

Akhir tahun lalu, Presiden Xi Jinping, menyerukan pengawasan ideologis yang lebih besar di universitas-universitas dan mendesak pihak berwenang meningkatkan kepemimpinan serta arahan partai.

(bbc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads