Kenapa PDIP Ngotot Desak Presiden Jokowi Lantik Komjen Budi?

Kenapa PDIP Ngotot Desak Presiden Jokowi Lantik Komjen Budi?

Ahmad Toriq - detikNews
Jumat, 30 Jan 2015 15:54 WIB
Jakarta - Dorongan agar Presiden Jokowi membatalkan pencalonan Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri makin besar. Koalisi Merah Putih (KMP) bahkan mendorong Jokowi mendengarkan aspirasi rakyat. Tapi kenapa PDIP masih ngotot mendesak Presiden Jokowi melantik Komjen Budi?

Padahal desakan agar pencalonan Komjen Budi Gunawan dibatalkan terus membesar. Presiden Jokowi juga sudah membentuk Tim Independen, yang akhirnya menyarankan pencalonan Komjen Budi jadi Kapolri tak dilanjutkan.

Namun PDIP tetap menekan. Presiden Jokowi pun akhirnya menatap ke koalisi seberang, menggelar pertemuan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Jokowi disebut bermanuver memainkan politik cantik. Namun langkah Jokowi itu tak juga mengendurkan desakan PDIP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau terlalu banyak mendengarkan orang, bisa pusing sendiri. Jokowi harus firm. Kalau Pak BG sudah memenuhi konstitusi, maka lantik!" kata Sekretaris Fraksi PDIP DPR Bambang Wuryanto saat dihubungi, Jumat (30/1/2015).

Partai berlambang banteng moncong putih itu memang punya hubungan dekat dengan Komjen Budi yang pernah menjadi ajudan Megawati Soekarnoputri. Eks Sekjen PDIP Pramono Anung bahkan memanggil Komjen Budi sebagai sahabat.

Komjen Budi juga disebut politikus PDIP Trimedya Pandjaitan punya andil dalam kampanye Jokowi-JK di Pilpres 2014. Jenderal bintang tiga itu disebut ikut menyusun visi misi.

Apakah kedekatan itu membuat PDIP menutup mata atas status tersangka Komjen Budi? PDIP sebenarnya tak menutup mata. Namun PDIP terus mendorong Komjen Budi dengan alasan prosedur ketatanegaraan yang harus diselesaikan oleh Presiden Jokowi. Prosedur ketatanegaraan itu, kata PDIP, terlepas dari proses hukum yang menjerat Komjen Budi.

"โ€ŽPerkara kalau nanti setelah jadi Kapolri kemudian dipanggil KPK sebagai tersangka, ya sah-sah saja," ujar Bambang yang juga Ketua DPP PDIP ini.

Mengapa terus ngotot PDIP? Tak takut kehilangan Jokowi?

(tor/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads